Sejarah Padukuhan Kedung Dayak

Kedung Dayak merupakan salah satu Padukuhan di Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakara. Padukuhan Kedung Dayak sudah ada sebelum zaman kemerdekaan Indonesia. Pemberian nama Kedung Dayak dikarenakan dulunya di padukuhan ini terdapat banyak sungai, di dekat sungai tersebut ada sebuah kedung yang banyak pohon kendayakan. Dengan adanya hal tersebut, menjadi dasar pemberian nama Kedung Dayak.

Padukuhan Kedung Dayak sudah ada sejak tahun 1935, yaitu 10 tahun sebelum merdeka. Pada tahun 1942, Kedung Dayak juga pernah digunakan untuk tempat singgah dari tentara Belanda. Tentara belanda singgah di padukuhan Kedung Dayak selama satu malam. Tempat yang digunakan untuk singgah yaitu terdapat di lingkungan RT 2. Pada saat itu tentara Belanda sedang dalam perjalanan ke lapangan Gading, adanya tentara Belanda membuat warga Kedung Dayak takut, sehingga para warga lari meninggalkan rumah mereka.

Sebelum tahun 1967, padukuhan Kedung Dayak bisa terbilang luas, namun pada tahun 1967 padukuhan Kedung Dayak dibagi menjadi 2, yaitu padukuhan Kedung Dayak dan Rejosari. Kepala dusun pertama yang menjabat di padukuhan Kedung Dayak adalah Bapak Purwadiyono. Sejak tahun 1935 sampai dengan 2022 sudah empat kali pergantian masa jabatan kepala dusun. Yang pertama Bapak Purwadiyono, yang kedua Bapak Sukadi, yang ketiga Bapak Subardi, dan yang keempat Bapak Ma’ruf Irmansah yang masih menjabat hingga saat ini.

Sumber data : Wawancara bersama Bapak Sugeng Prasetyo

Pengunguman

Pelaksanaan Posyandu Balita dan Lansia di Pendopo Balai Padukuhan Kedung Dayak

Minggu, 16 April 2023. Pukul 7:30 WIB

Posyandu Remaja

Senin, 17 April 2023. Pukul 19:30 WIB

Kritik dan Saran
Video
Aparatur
Statistik Pengunjung
Hari ini
000015
Minggu lalu
000227
Bulan ini
000614
Total
019446